PENGGUNAAN BEBERAPA DOSIS
VITAMIN E DALAM PENGENCER
SITRAT KUNING TELUR UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS SEMEN BEKU ASAL CAUDA EPIDIDYMIS SAPI PESISIR
Ayu Fadhilah,
dibawah bimbingan
Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MSc dan Dr.Ir. H. Jaswandi, MS
Program Studi Peternakan Fakultas
Peternakan
Universitas Andalas Padang, 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian yang medasari
penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dosis optimal vitamin E yang
harus ditambahkan ke dalam pengencer sitrat kuning telur agar semen beku asal cauda epididymis sapi Pesisir
tetap dalam kualitas yang baik. Materi penelitian ini adalah empat cauda epididymis sapi Pesisir yang didapat dari Rumah Potong Hewan (RPH)
Tradisional Piai dan Pasar Bandar Buat Padang. Parameter yang diamati mencakup
persentase motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa dan persentase
abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan yaitu 0,0 g;
0,1 g; 0,15 g; 0,2 g; 0,25 g; 0,3 g α-tokoferol/100
ml pengencer dengan empat kali ulangan. Data yang diperoleh akan dianalisis
ragam pada taraf nyata 5% atau 1% serta dilanjutkan dengan uji Duncan’s
Multiple Range Test (DMRT) untuk menguji data yang di dapat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan vitamin E pada perlakuan P5 (0,3 g α-tokoferol/ 100 ml pengencer) merupakan
perlakuan terbaik dengan rataan persentase motilitas spermatozoa, persentase
hidup spermatozoa dan persentase abnormalitas spermatozoa yaitu berturut-turut
60%, 73,21%, 17,79%.
Kata
kunci : Cauda Epididymis, Semen Beku, Vitamin E, Kualitas Semen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar