Peternakan

Peternakan
Sapi

Senin, 28 April 2014

PENGGUNAAN BEBERAPA DOSIS VITAMIN E DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS SEMEN BEKU ASAL CAUDA EPIDIDYMIS SAPI PESISIR


PENGGUNAAN BEBERAPA DOSIS VITAMIN E DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS SEMEN BEKU ASAL CAUDA EPIDIDYMIS SAPI PESISIR


Ayu Fadhilah, dibawah bimbingan
Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MSc dan Dr.Ir. H. Jaswandi, MS
Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan
Universitas Andalas Padang, 2013


ABSTRAK
Tujuan penelitian yang medasari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dosis optimal vitamin E yang harus ditambahkan ke dalam pengencer sitrat kuning telur  agar semen beku asal cauda epididymis sapi Pesisir tetap dalam kualitas yang baik. Materi penelitian ini adalah empat cauda epididymis sapi Pesisir yang didapat dari Rumah Potong Hewan (RPH) Tradisional Piai dan Pasar Bandar Buat Padang. Parameter yang diamati mencakup persentase motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa dan persentase abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan yaitu 0,0 g; 0,1 g; 0,15 g; 0,2 g; 0,25 g; 0,3 g α-tokoferol/100 ml pengencer dengan empat kali ulangan. Data yang diperoleh akan dianalisis ragam pada taraf nyata 5% atau 1% serta dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk menguji data yang di dapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin E pada perlakuan P5 (0,3 g α-tokoferol/ 100 ml pengencer) merupakan perlakuan terbaik dengan rataan persentase motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa dan persentase abnormalitas spermatozoa yaitu berturut-turut 60%, 73,21%, 17,79%.


Kata kunci : Cauda Epididymis, Semen Beku, Vitamin E, Kualitas Semen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar